Diskominfo Kesulitan Pasang Internet di 13 Desa Adat

1 month ago 6
ARTICLE AD BOX
“Makanya, belum bisa terjangkau internet di wilayah itu. Karena provider belum ada memberikan pelayanan ke daerah itu," jelas Sekdis Kominfo Karangasem I Gusti Ngurah Swisnawa di ruang kerjanya, Jalan Ngurah Rai, Amlapura, Senin (7/10).

Dari 190 desa adat di Karangasem, katanya, baru tersedia pemasangan internet di 177 desa adat. Desa adat yang belum dapat pelayanan di 13 desa adat, terbanyak di Desa Ban, Kecamatan Kubu, dan sekitarnya.

Lanjut dia, kini internet merupakan kebutuhan pokok untuk memudahkan komunikasi. “Memang providernya belum masuk ke wilayah itu, makanya belum bisa kami pasang wifi (wireless fidelity),” tambahnya.

13 desa adat yang belum ada jaringan internet, yakni Desa Adat Datah terutama di Banjar Adat Tindih, Kecamatan Abang, selebihnya di Desa Ban, Kecamatan Kubu yakni: Desa Adat Daya, Desa Adat Bunga, Desa Adat Cegi, Desa Adat Pengalusan, Desa Adat Belong, Desa Adat Manik Aji, Desa Adat Jatituhu, Desa Adat Cutcut, Desa Adat Temakung, Desa Adat Bonyoh, desa Adat Panek, dan Desa Adat Pucang.

Jelas Ngurah Swisnawa, wifi menjadi kebutuhan prioritas. Terlebih lagi penggunaannya sangat praktis dengan menghubungkan perangkat portable computer atau smart phone ke jaringan internet tanpa kabel. Wifi

bisa menjadikan handphone sebagai modem, mengakses jaringan internet dengan cepat dengan mobilitas tinggi.

Di samping itu, jaringan melalui wifi ini mampu meningkatkan produktivitas pekerjaan, penggunanya bisa kapan saja, dan hemat biaya.

Kata dia, di Karangasem awalnya target pemasangan wifi 217 titik, namun terpasang melebihi target yakni 221 titik. Pemasangan disebar di 177 desa adat, 12 Puskesmas, 15 objek wisata, dan 17 pasar.

Pemasangan internet itu bantuan dari Provinsi Bali, melalui program BSI (Bali Smart Island) didanai BKK (bantuan keuangan khusus), sedangkan dari APBD Karangasem juga ada melalui program APIK (areal publik internet).

Perbekel Ban, Kecamatan Kubu I Gede Tamu Sugiantara,  membenarkan di wilayah Desa Ban, yang mewilayahi banyak desa adat belum terjangkau internet. “Ya, belum ada akses internet, karena provider belum menyediakan layanan, makanya sulit melakukan komunikasi,” jelas I Gede Tamu Sugiantara.

Itulah sebabnya, kata I Gede Tamu Sugiantara, tanpa internet, informasi dan komunikasi jadi terbatas. Banyak aspek akan bergerak lambat pertumbuhannya, berpengaruh terhadap kelancaran ekonomi kerakyatan, dan persoalan sosial lainnya.7k16
Read Entire Article