Lagi, Komisi III Cek Proyek Sasana Budaya

1 week ago 2
ARTICLE AD BOX
Fokus sidak pada senderan/dinding penahan tanah (DPT) yang jebol. Menindaklanjuti temuan sidak  anggota, Komisi III mengelar rapat kerja dengan Dinas PUPR Perkim Bangli. 

Untuk memastikan keputusan dalam rapat kerja, anggota Komisi III kembali turun mengecek kondisi DPT yang telah diperbaiki, Selasa (5/11).

Sidak tersebut dipimpin Ketua Komisi III DPRD Bangli I Wayan Merta Suteja. Hadir pula, Kepala Dinas PUPR Perkim Bangli  Dewa Ngakan Ketut Widnyana Maya.

Ketua Komisi III DPRD Bangli I Wayan Merta Suteja mengatakan tujuan dilakukan sidak untuk memastikan  tindak lanjut  hasil rapat kerja antara pihaknya dengan Dinas PUPR Perkim Bangli. Khususnya berkaitan perbaikan proyek DPT yang jebol beberapa waktu lalu. Menurutnya, hasil rapat kerja sudah dilaksanakan di lapangan.

Untuk DPT yang sebelumnya memiliki ketebalan 30 cm, kini telah berubah menjadi 60 cm. DPT yang sebelumnya tidak menggunakan besi kini telah dibuat dengan rabat bertulang. “Kami ingin memastikan apakah hasil kerja kita kemarin ditindak lanjuti apa belum. Dan, kenataannya sudah ditindak lanjuti, meski masih ada hal mesti kami pertegas kembali,” ungkapnya.

Saat disinggung dalam rapat kerja diminta untuk melakukan pembongakran total, namun di lapangan tidak dilakukan, Mertha Suteja menyatakan karena masih ada perbedaan penafsiran.

"Kalau kita bermaksud  untuk pembongkaran, namun  pihak  pelaksana lain, tentunya hal ini akan kami lihat kembali dan menjadi evaluasi," ujarnya.

Lanjutnya, dalam sidak itu pihaknya harus objektif  dalam melakukan penilaian. Yang mana, dari beberapa proyek yang dikunjungi memang  ada Pembangunan kualitasnya sangat bagus.

Pihaknya mencontohkan pembangunan Gedung Mal Pelayanan Publik (MPP), pembangunannya sangat bagus nulai desainnya hingga tata ruangnya.  “Gedungnya lebih bagus dari Gedung DPRD. Jadi masuk disana seolah-olah kita tidak ada di  Bangli,” kata politisi PDIP ini.

Kepala Dinas PUPR Perkim Bangli Dewa Ngakan Ketut Widnyana Maya mengatakan volume longsor sangat kecil atau sedikit yang mana nantinya difungsikan untuk tempat bunga. Pihak penyedia telah melakukan perbaikan tanpa tambahan biaya. Selain itu, desain telah disesuaikan dengan kondisi lapangan dan perencana telah menjalankan tanggungjawabnya melakukan revieu dan penghitungan tanpa  di banyar.

"Kalau kami orang teknik, kerusakannya sangat kecil atau tidak signifikan yang rusak adalah tempat bunga. Beda halnya jika yang rusak bagian struktur, tolong camkan itu jika struktur yang bermasalah baru beresiko,” jelasnya.

Dewa Maya menegaskan, dalam dunia teknik ada namanya cacat mutu. Jika cacat mutu dimasa pelaksanaan dalam dilakukan perbaikan. Salah satu metode perbaikan adalah cara ditambal.

Pihaknya memastikan perbaikan DPT yang longsor tidak lagi memanfaatkan material lama. "Perbaikan tidak boleh menggunakan pecahan material lama. Untuk perbaikan yang longsor sudah tuntas," sebutnya. 7esa
Read Entire Article