Prabowo Pamer Kabinet ke Kertanegara, IHSG Terus Menguat

4 weeks ago 6
ARTICLE AD BOX
Selama perdagangan pekan lalu, 14-18 Oktober 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) konsisten ditutup menguat. Hal ini diprediksi beberapa analis masih akan tetap bertahan pada perdagangan pekan ini.

Community Lead Indo Premier Sekuritas (IPOT) Angga Septianus menuturkan, IHSG menguat signifikan selama perdagangan pekan lalu. IHSG tercatat melesat sebesar 239,46 poin atau 3,18 persen ke level 7.760,06 pada perdagangan, Jumat (18/10/2024).

Pada penutupan perdagangan Jumat (11/10/2024) sebelumnya IHSG berada di level 7.520,60. Indeks saham lantas konsisten menguat dalam sepekan di saat Kertanegara tengah mengabsen calon pengisi kabinet.

“Pengumuman kabinet baru juga menjadi perhatian investor domestik maupun asing untuk kembali mengambil posisi ke saham-saham terkait kebijakan Prabowo untuk periode ke depan,” tegas Angga dalam keterangan tertulis yang diterima NusaBali.com, Senin (21/10/2024).

Kata Angga, saham-saham di sektor teknologi dan produk konsumen berkontribusi paling besar mengatrol kenaikan IHSG. “IDX Techno naik sebesar 5,81 persen tertopang kenaikan GOTO 13 persen dalam sepekan. IDX Noncyclic juga naik sebesar 4,02 persen tertopang saham-saham consumer seperti INDF, saham sawit LSIP dan AALI.”

Kemudian, ada dua kelompok saham yang menahan laju IHSG yakni IDX Health dan IDX Cyclic. Sektor kesehatan terkoreksi 2,17 persen sedangkan saham-saham yang kinerjanya dipengaruhi siklus ekonomi terkoreksi 0,08 persen.

Angga menilai, pasar masih akan dipengaruhi sentimen eksternal pekan lalu yakni kebijakan pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Janji pembangunan 15 juta unit rumah akan ditunggu realisasinya oleh pasar.

“Sektor barang baku seperti semen mendapat sentimen positif karena prospek yang cerah seiring program Presiden Prabowo membangun 15 juta rumah, sehingga permintaan semen sebagai bahan penunjang properti dapat meningkat,” jelas Angga.

Kemudian, Bank Indonesia (BI) juga memutuskan menahan suku bunga acuan (BI rate) tetap di 6 persen. Keputusan BI soal bunga acuan ini sempat mempengaruhi pasar, di mana IHSG ditransaksikan di zona merah sesaat jelang pengumuman BI rate, Rabu (16/10/2024).

“Saham-saham perbankan dan barang-barang konsumsi juga diperkirakan kembali naik menjelang momentum akhir tahun sehingga dapat dijadikan pilihan,” tandas Angga. *rat
Read Entire Article